Sahabat...
Ikatan kuat itu kita sepakat menyebut diri sebagai shabat
Ikatan itu berubah kuat menjadi lilitan syahdu yang menjelma dalam qolbu
Ikatan itu tak terikat tetapi kuat tak terlerai
Ikatan itu kita sebut Ta’liful Qulub
Berwaktu waktu kita bercengkrama
Dalam tulisan yang penuh canda dan tawa
Dalam tulisan yang penuh isak dan derai air mata
Dalam tulisan yang penuh makna yang tak tercerna dalam jiwa
Sahabat,
Engkau terbaik yang kukenal
Engkau tehebat yang kulihat
Engkau termanis yang kupandang
Engkau Tersayang karena Allah Maha Penyayang
Ada duka dan nestapa antara kita
Yang muncul karena silaf dan salah yang disengaja
Yang muncul kerana silaf dan salah yang tak sengaja
Yang muncul karena silaf dan salah yang terjadi karena pihak ketiga, syaithon durjana
Ada duka dan nestapa yang menggerai dalam mata
Yang mengalir menjadi air mata
Yang membelalak bagai bola raksasa
Yang terpejam rapat bagai dinding benten khaibar
Sahabat,
Kita tertawa karena itu lumrah
Kita tertawa karena itu indah
Kita tertawa karena itu bahagia
Kita tertawa karena itu subhanallah
Tetapi...
Terkadang sedih menghampiri
Karena itu kian bermain di sanubari
Sedikit diri penduli akan sedihmu
Yang selalu tertampak dalam wajahmu
Yang selalu tercetus dalam lisanmu
Yang selalu tertuang dalam tulisanmu
Yang selalu terdengar dalam isak tangismu
Sahabat,
Kita berteman sejak masa silam
Bercengkrama dalam kebaikan dan keridhoan
Bercakap – cakap dalam kebenaran
Bernasehat dalam kesabaran
Sahabat,
Walau wajah tak lagi berjumpa
Walau jemari tak tersalamkan
Walau suara tak terdengarkan
Tetapi dirimu terbayang dalam ingatan
Aku ingin menjadi seprti kisah sufi yang bersahabatkan para sholihin
Yang bersahabat dalam kebenaran
Bukan yang terjadi seperti antara kita, penuh silaf dan salah
Sahabat,
Ku tahu sulit bagimu memaafkan atas salahku
Ku tahu ternyata meminta maaf juga sulit
Tetapi keduanya harus dimulai
Karena Tuhna kita pun Maha Pemaaf
Sehingga pertanyaan indah muncul dari lisan kita
Bilakah kita berjumpa tersenyum bersama?
Dalam hadiah yang indah yang kita bawa?
Semoga ini menjadi jelma isi hatiku yang kian rapuh dilanda duka nestapa atas dosa antara kita
Karena Allah persiapkan bulan suci ini hanya bagi kita yang merasa bersih dari kotornya penyaikit man yang bersarang dalam kegelapan
Mari melangkah bersama dalam berkah
Dalam hati yang putih menuju illahi robbi
Smog kita bertemu di syurga yang luasnya subhanallah
Salam terbaik hanya untuk mu
Sahabatmu
Read More »
Ikatan kuat itu kita sepakat menyebut diri sebagai shabat
Ikatan itu berubah kuat menjadi lilitan syahdu yang menjelma dalam qolbu
Ikatan itu tak terikat tetapi kuat tak terlerai
Ikatan itu kita sebut Ta’liful Qulub
Berwaktu waktu kita bercengkrama
Dalam tulisan yang penuh canda dan tawa
Dalam tulisan yang penuh isak dan derai air mata
Dalam tulisan yang penuh makna yang tak tercerna dalam jiwa
Sahabat,
Engkau terbaik yang kukenal
Engkau tehebat yang kulihat
Engkau termanis yang kupandang
Engkau Tersayang karena Allah Maha Penyayang
Ada duka dan nestapa antara kita
Yang muncul karena silaf dan salah yang disengaja
Yang muncul kerana silaf dan salah yang tak sengaja
Yang muncul karena silaf dan salah yang terjadi karena pihak ketiga, syaithon durjana
Ada duka dan nestapa yang menggerai dalam mata
Yang mengalir menjadi air mata
Yang membelalak bagai bola raksasa
Yang terpejam rapat bagai dinding benten khaibar
Sahabat,
Kita tertawa karena itu lumrah
Kita tertawa karena itu indah
Kita tertawa karena itu bahagia
Kita tertawa karena itu subhanallah
Tetapi...
Terkadang sedih menghampiri
Karena itu kian bermain di sanubari
Sedikit diri penduli akan sedihmu
Yang selalu tertampak dalam wajahmu
Yang selalu tercetus dalam lisanmu
Yang selalu tertuang dalam tulisanmu
Yang selalu terdengar dalam isak tangismu
Sahabat,
Kita berteman sejak masa silam
Bercengkrama dalam kebaikan dan keridhoan
Bercakap – cakap dalam kebenaran
Bernasehat dalam kesabaran
Sahabat,
Walau wajah tak lagi berjumpa
Walau jemari tak tersalamkan
Walau suara tak terdengarkan
Tetapi dirimu terbayang dalam ingatan
Aku ingin menjadi seprti kisah sufi yang bersahabatkan para sholihin
Yang bersahabat dalam kebenaran
Bukan yang terjadi seperti antara kita, penuh silaf dan salah
Sahabat,
Ku tahu sulit bagimu memaafkan atas salahku
Ku tahu ternyata meminta maaf juga sulit
Tetapi keduanya harus dimulai
Karena Tuhna kita pun Maha Pemaaf
Sehingga pertanyaan indah muncul dari lisan kita
Bilakah kita berjumpa tersenyum bersama?
Dalam hadiah yang indah yang kita bawa?
Semoga ini menjadi jelma isi hatiku yang kian rapuh dilanda duka nestapa atas dosa antara kita
Karena Allah persiapkan bulan suci ini hanya bagi kita yang merasa bersih dari kotornya penyaikit man yang bersarang dalam kegelapan
Mari melangkah bersama dalam berkah
Dalam hati yang putih menuju illahi robbi
Smog kita bertemu di syurga yang luasnya subhanallah
Salam terbaik hanya untuk mu
Sahabatmu